Apa Itu Freelancer,berikut penjelasanya?

Apa Itu Freelancer,berikut penjelasanya?

.

Freelancer merupakan mitra yang bekerja berdasarkan order, pesanan, atau proyek tertentu.

Sebenarnya freelacer bukanlah istilah baru, melainkan sudah dikenal sejak lama. Namun,bagi khalayak umum, freelancer identik dengan ketidakpastian penghasilan. Perlu diingat, zaman telah berubah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan freelancer pun tentunya telah berubah. Saat ini, platform kerja freelancer telah meluas dan tidak terbatas, baik dalam hal jumlah potensi order pekerjaan, jumlah potensi pelanggan, jenis pekerjaan, tempat bekerja, hingga waktu bekerja. Para freelancer bersifat mandiri, sehingga mereka memiliki tanggung jawab dan kretivitas sendiri untuk dapat memenuhi keperluan order dari perusahaan maupun perorangan yang menggunakan jasanya. Namun ada juga lho kelebihan dan kekurangannya , Yuk simak penjelasannya terlebih dahulu?

A. Pengertian Freelancer

Istilah freelacer yang yang terbentuk dari kata freelance berasal dari bahasa inggris, yang dalam bahasa Indonesia berarti pekerja lepas. Istilah ini pertama kali digunakan oleh seorang novelis sejarah berkebangsaan Inggris bernama Sir Walter Scott (1771-1832) dalam novelnya yang berjudul Ivanhoe untuk menggambarkan seorang tentara bayaran pada abad pertengahan atau metafora untuk sebuah tombak yang bebas (menunjukan bahwa tombak tidak disumpah untuk melayani majikan tertentu). Dengan demikian, seorang pekerja lepas atau Freealancer tidak terikat dengan pemberi kerja. Lebih tepatnya, freelancer merupakan mitra yang bekerja berdasarkan order, pesanan, atau proyek tertentu. Berdasarkan ketidakterikatannya, freelancer dapat menerima order pekerjaa dari satu atau lebih pemberi kerja, selama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan tersebut bisa diselesaikan dengan baik sesuai tingkat kepuasan pelanggan.

Biasanya, seseorang yang bekerja secara freelancer mendapatkan bayaran setelah dia menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diberikan, sesuai permintaan atau keperluan si pemberi kerja. Namun, sistem pembayaran tersebut tergantung dari perjanjian atau kesepakatan dengan pemberi kerjanya, sebelum pekerjaan dimulai. Untuk proyek besar, biasanya pembayaran dilakukan secara bertahap. sesuai dengan persentase kemajuan hasil pekerjaan yang diperlihatkan atau bayaran seorang freelancer tergantung dari hasil negoisiasi dan kesepakatan antara kedua pihak. Misalnya, dihitung berdasarkan jam kerja atau dengan sistem borongan, yaitu harga keseluruhan dengan cakupan pekerjaan tertentu.

B. Anggapan VS Kenyataan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, jenis pekerjaan lepas atau freelance yang sudah ada dan dikenal sejak lama. Dianggap sebagian orang identik dengan pekerjaa tidak menetu, penghasilan tidak tetap, dan masa depan yang meragukan. Jika kita berbicara “dahulu”, hal itu bisa saja dibenarkan karena dahulu memang sulit sekali mencari order pekerjaan bagi freelancer. Bahkan, kebanyakan para freelancer tersebut hanya menghabiskan waktu untuk bernegosiasi dari satu proyek ke proyek lainnya, dengan perusahaan yang satu lalu berpindah ke perusahaan lainnya. Dengan demikian, dahulu memang profesi sebagai freelane tidak memiliki prospek yang baik.

Seiring berkembangnya dunia teknologi informasi atau internet, pekerja freelance semakin mendapatkan pasar tersendiri. Kini, bukan hanya perusahaan, melainkan siapa saja yang memerlukan bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu, baik itu pengusaha besar, pengusaha rintisan, staf karyawan, pemilik toko, ibu rumah tangga, pegawai kelurahan, penguruh RT, bahkan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi atau tesis bisa jadi memerlukan jasa seorang freelancer.

Kenyataannya, kini sudah banyak pekerja mulai mempertimbangkan untuk menjadikan freelance sebagai kegiatan usahanya, dengan tersedianya kemudahan-kemudahan tersebut. Data dari international Labour Organisation (ILO) menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sekitar 128,8 juta jiwa, sedangkan penduduk yang bekerja sekitar 120,8 juta jiwa. Ini berarti ada sekitar 7,5 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori angkatan kerja yang berstatus pengangguran. Dengan demikian, jumlah kesempatan kerja yang baru di Indonesia masih jauh lebih rendah daripada pertumbuhan angkatan kerjanya, sehingga jumlah pengangguran pun akan tetap tinggi. Persaingan kerja yang ketat memaksa sebagian besar angkatan kerja yang menganggur ini memilih menjadi freelancer dan di saat bersamaan, sebagian angkatan kerja yang sudah bekerja pun sering menggunakan waktu luangnya untuk menjadi pekerjaan freelance guna menambah penghasilan mereka.

Dengan adanya berbagai kemudahan di bidang teknologi informasi atau internet yang dapat mempercepat pekerjaan, para freelancer berlomba-lomba menawarkan harga yang murah per proyek. Otomatis hal ini akan meningkatkan jumlah peminat atau pencari freelancer, jumlah proyek pekerjaan, serta memperluas jangkauan pasarnya hingga ke seluruh dunia. Dengan demikian, masalah klasik bahwa penghasilan freelancer tidak menentu, kini telah memiliki solusi.

C. Freelancer Offline VS Freelancer Online

Perbedaan paling mencolok antara freelancer yang mencari order pekerjaan secara offline dengan freelancer yang mencari order pekerjaan seacar online adalah dari segi potensi untuk mendapatlam order yang dimiliki oleh freelancer. Otomatis perbedaan omzet penghasilan pun akan berbeda jauh. Berdasarkan pengalaman penulis, perbandingan tersebut diilustrasikan pada tabel berikut ini.

AspekFreelancer OfflineFreelancer Online
JangkauanJaringan relasi lokal.Jaringan internet tak terbatas (situs freelancing).
KomunikasiTatap muka, telepon.Email, chat, telekonferensi, telepon, internet
BiayaTinggi untuk komunikasi dan transportasimurah, hanya biaya internet
Metode PromosiSelebaran, spanduk, kartu nama, pameran, media cetak, televisi.Internet, portofolio online, facebook ads, google ads, media online.
Waktu Mendapatkan ProyekUmumnya lebih lamaRelatif lebih cepat
Harga jual Per ProyekMahalBisa murah, bisa mahal
Potensi Jumlah ProyekTerbatas, tergantung kapasitasTidak terbatas

1) Jangkauan Pelanggan

Jangkauan calon pelanggan untuk freelancer offline tergantung dari jaringan bisnis freelacer. Maksudnya, semakin banyak freelancer tersebut mempunyai kenalan dan ikut perperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di komunitas bisnis sekitarnya, akan semakin besar peluangnya dalam memperoleh order pekerjaan. Untuk membangun tingkat kepercayaan calon pelanggan membutuhkan banyak waktu bertemu guna membicarakan, mempromosikan, serta mempresentasikan keahlian maupun produk yang dijualnya. Untuk orang-orang dengan jaringan kenalan yang luas, tentunya hal tersebut akan lebih mudah. Misalnya, orang terkenal seperti mantan pejabat, mantan direktur, maupun artis akan lebih mudah dalam membangun jaringan bisnis.

Sementara itu, Freelancer online akan mencari calon pelanggannya di situs-situs freelancing di internet. Tidak perlu saling mengenal secara mendalam atau bertemu, tetapi sistem yang digunakan adalah tender, yaitu ketika pemberi kerja (employer) memasang proyek di sebuah situs freelancing dengan penjelasan singkat secukupnya, para freelancer online dari berbagai penjuru dunia akan menawarkan jasa dan harga untuk proyek tersebut. Kemudian, pemberi kerja akan melihat proposal yang diajukan, sehingga dapat meninjau reputasi masing-masing freelancer yang mengajukan penawaran tersebut, lalu mengundang mereka berdiskusi menggunkana fitur perpesanan yang tersedia.

2) Komunikasi

Freelancer offline dan pelanggannya lebih memilih untuk bertatap muka langsung dalam mendiskusikan proyek. Bagaimana pun, bertemu langsung memang selalu lebih mudah dan lebih jelas karena komunikasi berlangsung dua arah. Dengan demikian, semua pertanyaan dan jawaban bisa langsung diutarakan dan didiskusikan serta dapat direncanakan pembuatan solusinya. Namun, karena umumnya pertemuan sepertia ini hampir selalu menghasilkan kesepakatan, hal ini justru akan memicu kemungkinan cakupan proyek yang cenderung melebar. Sebaiknya freelancer menghindari hal ini karena keterbatasan waktu masing-masing pihak dan dapat berakibat semakin memperpanjang waktu proyeknya. Kecuali freelancer tersebut memiliki tim besar yang terdiri atas banyak pekerja lepas lain di bawah kendalinya.

Sebaliknya, freelancer online mempunyai keuntungan untuk menghindari tatap muka dengan berbagai alasan. Hal ini dapat mengarahkan pemberi kerja untuk menjelaskan rincian tentang keperluan proyeknya secara tertulis dan freelancer bisa mendokumentasikannya. Keterbatasan kemampuan berbahasa dengan pelanggan dari luar negeri bisa dengan mudah teratasi karena freelancer mempunyai waktu untuk mempelajari proyek yang didapatkannya dan mempersiapkan solusi untuk ditawarkan. Jika tidak ada masalah dengan bahasa, dapat menggunakan pilihan berdiskusi langsung jarak jauh menggunakan beberapa pilihan aplikasi berbasis internet, seperti Skype, Team Viewer, maupun sarana atau fitur yang disediakan oleh situs-situs freelancing.

3) Biaya

Biaya transportasi yang diperlukan untuk bertatap muka langsung maupun sekadar melalui telepon pasti lebih mahal jika dibandingkan dengan menggunakan internet. Freelacer offline harus berusaha mencari kesempatan bertemu dengan calon pelanggannya agar bisa mempresentasikan jasa atau keahliannya. Di lain pihak, pemberi kerja yang mengetahui bahwa freelancer yang bekerja untuknya berada di satu kota dengannya, cenderung ingin berdiskusi langsung atau_paling tidak_berbicara melalui telepon. Lain halnya dengan freelancer online dan pemberi kerja online, mereka cukup mengandalkan sambungan internet untuk berdiskusi maupun mempresentasikan jasa atau keahliannya.

4) Metode Promosi

Dalam melakukan sosialisasi diri atau promosi, para freelancer offline biasanya mengandalkan kartu nama, selebaran, maupun spanduk.Selain itu, bagi yang memiliki anggaran lebih akan menggelar atau menyewa stan pameran, tempat para freelancer offline dapat memiliki kesempatan bertemu dengan clon pelanggan yang lebih banyak. Dalam hal ini, hubungan baik dengan banyak orang akan sangat menentukan strategi promosi. Cara lainnya adalah dengan memasang iklan di media-media cetak maupun televisi. Sementara itu, para freelancer online biasanya akan menggunakan layanan-layanan, seperti iklan facebook, twiter, google admob, portofolio online, blog, maupun situs-situs freelancing, yang memiliki jangkauan pengguna terintegrasi dan sangat luas dari seluruh dunia.

5) Waktu dalam Mendapatkan Proyek

Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan proyek pagi frerlancer offline bisa cepat atau justru lebih lama. Hal ini tergantung dari pengalaman di freelancer tersebut. Biasanya, jika sudah memiliki pelanggan tetap atau_paling tidak_sudah pernah menyelesaikan proyek atau pekerjaan untuk satu pelanggan, akan lebih cepat dalam mendapatkan proyek. Namun untuk calon pelanggan baru, akan memakan waktu lebih lama karena freelancer tersebut memerlukan waktu untuk perkenalan, presentasi, dan proses membangun tingka kepercayaan. Berbeda halnya dengan freelancer online yang cenderung mendapatkan proyeknye lebih cepat. Hal ini karena jangkauan calon pelanggan mereka jauh lebih luas, lebih banyak, dan lebih mudah diakses secara cepat dengan mengandalkan situs-situs freelancing yang tersedia di internet. Dengan demikian, proyek-proyek baru dari seluruh dunia bermunculan tidak ada habisnya, bahkan dalam hitungan detik.

6) Harga Jual per Proyek

Oleh karena waktu dan biaya yang dikeluarkan freelancer offline cenderung lebih  banyak, otomatis harga yang ditawarkan untuk calon pelanggan menjadi lebih mahal. Terlepas apakah itu freelancer offline maupun online, ironisnya kebanyakan calon pelanggan tidak melihat atau tidak mengerti proses penggarapan proyeknya, sehingga tidak banyak yang menghargai nilai prosesnya. Bagi para pelanggan dan pengguna jasa freelancer, hal yang lebih penting adalah melihat hasilnya dan jika harganya sesuai anggaran, mereka akan setuju. Dalam hal ini, freelancer online yang lebih diuntungkan karena biaya yang harus mereka keluarkan justru bisa jauh lebih murah, sehingga masih bisa bertahan dalam persaingan harga yang ketat sekali pun.

7) Potensi Jumlah Proyek

Jumlah proyek yang bisa didapatkan oleh seorang freelancer tergantung dari kapasitas dirinya sendiri. Jika order yang didapatkan lebih banyak dari kapasitas waktunya, biasanya freelancer akan meminta bantuan teman lainnya untuk mengerjakan. Begitu seterusnya hingga akhirnya mereka memiliki sebuah tim kecil yang terdiri atas beberapa freelancer. Tim kecil ini dapat berpotensi menjadi perusahaan yang lebih besar dan menambah jumlah pengusaha rintisan.

Freelancer offline mempunyai akses terbatas untuk jumlah proyek yang bisa dijangkau, lain halnya dengan freelancer online. Freelancer online tidak hanya mampu mendapatkan jumlah proyek yang lebih banyak, tetapi juga dapat mengakses freelencer-freelancer berbakat lainnya dari situ-situs freelancing untuk memanfaatan bakat mereka dalam membantu pekerjaan atau proyek yang ditangani, kabar baiknya, seorang freelancer online dapat merekrut freelancer lain dengan mudah dan cepat, sehingga freelancer tersebut sebenarnya dapat menerima proyek atau pekerjaan di luar keahliannya sendiri.

D. Kelemahan Dan Kelebihan Freelancer

Sebagai salah satu pilihan cara dalam memperoleh penghasilan, tentunya bekerja freelance memiliki kelemahan dan kelebihan. Untuk menggambarkan kelemahan dan kelebihan pekerjaan lepas atau freelance, bisa ditinjau tabel perbandingan berikut ini.

Bekerja TetapBekerja Freelance
Penghasilan tetap dalam sebulan, terlepas dari jumlah pekerjaan.Penghasilan berbanding lurus dengan jumlah proyek yang ditangani.
Total Penghasilan per tahun diukur dari gaji perbulan, terbatas tapi pasti.potensi total penghasilan per tahun lebih besar, tetapi tidak tentu jumlahnya.
Waktu bekerja tetap (misal, 5 hari x 8 jam per minggu, pagi-sore).Waktu bekerja fleksibel dengan deadline tertentu.
Bekerja harus di tempat (kantor/pabrik/toko)Bekerja di mana saja.
Topik pekerjaan tergantung dari posisi, jabatan, dan perusahaan tempat bekerjaTopik pekerjaan beragam, seiring beragamnya pelanggan dan order pekerjaan.
Bonus dan Tunjangan tetap setiap tahunBonus tergantung tingkat kepuasan pelanggan per proyek
Asuransi Kesehatan disediakan perusahaanAsuransi kesehatan harus dibeli sendiri.

Tabel di atas memperlihatkan bahwa tantangan lebih berat berada pada orang-orang yang memilih bekerja freelance. Orang yang tidak suka tantangan akan melihat tabel di atas sebagai kelemahan bekerja freelance. Jadi, hal ini tergantung dari pribadi dan keberanian mental masing-masing. Jika Anda adalah orang yang suka tantangan dan berpotensi kelak ingin memiliki usaha sendiri, Anda harus memilih bekerja freelance dan melihatnya secara positif sebagai suatu kelebihan atau keuntungan.

Baca juga: Mengenal dunia bisnis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mulai obrolan
Layanan konsumen
Hallo, Ada yang bisa kami bantu