Cara Jitu Mengelola(Manajemen) Keuangan Bisnis UKM

Bagaimana cara mengelola keuangan bisnis  UKM? yuk, Simak tips sederhananya di sini dan manfaatkan pendanaan dari aplikasi fintech terpercaya yang diawasi OJK agar bisnis makin lancar!

Mempelajari manajemen keuangan bisnis merupakan hal yang wajib bagi Anda lakukan. Sebagai seorang pebisnis, masalah keuangan tak dapat dianggap remeh. Pasalnya, bisnis berkaitan erat dengan untung rugi. Tanpa menerapkan manajemen keuangan, bukan mustahil bisnis akan mengalami kerugian hingga terpaksa gulung tikar.

Baca juga:Daftar aplikasi Pinjaman dana terpercaya yang diawasi OJK.

Cara sederhana Mengelola(Manajemen) Keuangan Bisnis UKM

Manajemen keuangan bisnis digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan suatu bisnis. Mengingat keuangan termasuk masalah vital, aliran dana masuk maupun keluar harus jelas.

Keuangan yang berantakan akibat pengunaan berlebihan akan berdampak buruk bagi kelangsungan bisnis UKM. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang tepat dan matang untuk meminimalisir risiko di kemudian hari. Untuk mengelola laporan keuangan UKM secara sederhana, Anda bisa memulainya dengan sejumlah cara berikut ini.

 

1.Wajib Mencatat Arus Kas

Mancatat arus kas secara rutin akan memudahkan Anda menprakirakan jumlah,waktu, maupun ketidakpastian keuangan di masa mendatang. Catatan arus kas secara detail juga agar dapat membantu anda melacak pergerakan uang yang digunakan. Selain itu, rutin mencatat arus kas dapat mengukur besaran pendapatan dan laba selama periode tertentu (misalnya setiap satu bulan) serta meminimalisasi selisih uang keluar.

Contohnya, ketika mengelola usaha toko kelontong, Manajemen keuangan bisnis ritel perlu diterapkan agar pencatatan arus kas setiap biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang dari produsen dan barang laku terjual dapat memudahkan Anda meminimalisir kerugian.

Sejumlah pos yang perlu Anda periksa, antara lain penjualan, kas bersih, serta kenaikan dan penurunan kas. Melalui pos ini, Anda bisa membuat prakiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang, mengukur laba dari setiap penjualan, dan biaya keluar.

2.Pisahkan Keuangan Pribadi dengan bisnis

Sesuai Prinsip ilmu akuntansi dan manajemen keuangan bisnis, memisahkan uang bisnis dengan pribadi merupakan hal dasar. Keduanya tidak boleh dicampur karena akan menyebabkan keuangan kacau. Meskipun dalam kondisi stabil mencampur uang bisnis dengan pribadi memang tidak terlalu berdampak besar, alangkah baiknya memisahkan keduanya untuk mencegah kerugian dan kebangkrutan.

Mulailah dengan membuat dua rekening atau akun berbeda, yakni atas nama pribadi dan bisnis. Simpan pendapatan uang bisnis untuk mengembangkan usaha, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari di rekening pribadi. Cara sederhana ini dapat memudahkan Anda mengecek pergerakan keuangan.

3.Merancang Rencana Penggunaan Uang Bisnis

Membuat proyeksi keuangan dapat membantu Anda mengelola penghasilan bisnis secara tepat. Biasanya, proyeksi keuangan dirancang selama beberapa periode dengan membayangkan pengeluaran yang umum dilakukan untuk kepentingan bisnis. Contoh proyeksi keuangan pada usaha Restoran selama jangka waktu sepuluh bulan, sebagai berikut:

  • Setiap hari membeli bahan baku untuk masakan yang akan dijual.
  • Bulan kedua, membeli alat tambahan yang digunakan untuk menunjang warung.
  • Bulan ketiga, menambah variasi makanan.
  • Bulan keenam, memperluas bangunan Restoran.
  • Bulan ketujuh, memperluas pangsa pasar dengan melakukan promosi.
  • Hingga, bulan kesepuluh, membuka cabang Restoran.

Berbekal rincian Proyeksi manajemen keuangan bisni kuliner tersebut, Anda dapat lebih mudah mempersiapkan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis. Mulailah dengan membuat pos keuangan.

Pos pertama fokus pada kebutuhan mingguan atau bulanan kemudian dilanjut pos lain sesuai target yang ditentukan. Untuk mewujudkan proyeksi keuangan, Anda bisa menggunakan keuntungan penjualan yang disimpan hingga mencapai nominal sesuai kebutuhan.

Laman Berikut>>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mulai obrolan
Layanan konsumen
Hallo, Ada yang bisa kami bantu