Untuk para penggemar kagiatan alam bebas,siapa yang tak kenal dengan brand lokal yang satu ini? Eiger! Eiger sudah merajai pasar peralatan outdoor di Indonesia. Dibalik produknya yang merajalela, ada sosok yang gigih dan pantang menyerah yang berhasil membawa Eiger menjadi produk tas lokal Nomor 1 di Indonesia.

Ronny Lukito

Bukan lulusan dari universitas termana maupun lulusan universitas luar negeri,Ronny merupakan lulusan STM yang mempunyai sari mimpi yakni kebebasa finansial.

Lulus STM pada tahun 1979,Ronny ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, keadaan ekonomi keluarga membuatnya harus memprioritaskan untuk mencari pekerjaan daripada melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Berjualan Susu hingga meneruskan bisnis Keluarga

Di masa kecilnya, ronny sudah terbiasa hidup susah dengan menjual susu. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Ronny kemudian dibebankan tanggung jawab untuk melanjutkan bisnis keluarganya.

Jiwa entrepreneur Ronny pun tergerak.

Setelah ia mempelajari selak-beluk pembuatan tas, mengamati pembuatan desain hingga proses penjahitan ia memutuskan untuk membuat toko tasnya sendiri dengan modal kurang dari 1 juta rupiah.

Tas Buatannya Ditolak hingga 13 kali!

Merk tas pertamanya ia beri nama Exxon. Namun, keinginan Ronny untuk memasarkan tas produksinya itu tak berjalan mulus. Brand Exxon digugat ia ditolak 13 kali saat memasukaan produknya ke matahari. Hingga pada akhirnya, produknya bisa diterima di pengajuannya yang ke-13.

Ia terus berusaha, dari mencari partner bisnis sampai memperluas jaringan Usahanya tak sia-sia, ats buatanya mulai diterima di berbagai departement store seperti matahari,Gunung agung,Gramedia,Ramayana,dan lain sebagainya.

Berekspansi dan Membangun pabrik

Barulah di tahun 1993, Ronny Lukito memproduksi tas bermerk Eiger, dengan mengambil nama salah satu gunung di Swiss, produk Eiger diciptakan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar kegiatan outdoor. Ronny mampu membeli tanah seluas 6.000 meter persegi di kawasan kopo,kota bandungl,yang menjadi pabrik eiger.

Aset Eiger Sempat Disita

 

Meskipun Eiger sudah bisa dibilang sukses, Ronny kemudian memutuskan untuk investasi besar-besaran dengan melakukan membangun villa trinity pada tahun 1991, lalu perumahan galeria tahun 1995 di kabupaten Bandung Barat.

Untuk itu, dia meminjam dana dari bank. Namun, keputusannay terjun di bidang properti terkesan kurang pertimbangan matang. Tahun 1998,saat krisis moneter melanda,bisnis properti terkena imbasnya. Ronny pun harus menanggung bunga bank yang tinggi, hingga banyak Ronny harus menebus utang di bank Rp 4,5 miliar.

Perlahan Bounce Back

Baru pada tahun 2003, Ronny melunasi hutangnya tanpa harus kehilangan asetnya. Eiger yang diproduksi oleh 2 tikang jahit pada awalnya, sekarang sudah memiliki 800 penjahit dengan pabrik di soerang, Bandung.

kini,Eiger mampu memproduksi 2,5 juta tas dengan 8000desain setiap tahunnya. Tak hanya Eiger,Ronny juga mengeluarkan berbagai merek di bawah naungan Eiger seperti Eksport,Nordwand, Xtreme, Neosack dan Bodypack.

.

Baca juga:Biografi Ronny Lukito