Pelajaran Berharga Apa yang kamu dapat saat membaca buku “Rich Dad & Poor Dad” karya Robert T.Kiyosaki

Pelajaran Berharga Apa yang kamu dapat saat membaca buku “Rich Dad & Poor Dad” karya Robert T.Kiyosaki – Saya tahu informasi mengenai buku yang berjudul “Rich dad,& Poor dad karya Robert T.Kiyosaki” saat membaca jawaban dari para Qoura di topik tentang self-improvement. Saya akan mencoba membagikan pelajaran yang sangat berharga dari buku tersebut kepada kalian semua yang membaca blog ini. Saya juga mengingatkan bahwa buku tersebut memang cukup kontroversial dan saya tidak akan membahas itu. Saya hanya akan membahas tentang hal-hal positif dan pelajaran yang sangat berharga saja kepada kalian semua.

Kebanyakan orang tua tidak mengajarkan tentang bagaimana cara mengelola uang yang benar kepada anak-anaknya

Saat kita kecil, kita dituntut untuk sekolah rajin dan mendapatkan nilai yang tinggi agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Nyatanya setelah bekerja, banyak orang di luar sana yang sudah berpendidikan tinggi namun akhirnya terlilit hutang dan konsumtif karena mereka “TIDAK MELEK FINANSIAL”. Mereka tidak tahu cara mengelola keuangan mereka dengan baik. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? karena kebanyakan orang tua dan saat sekolah tidak diajarkan mengenai “KECERDASAN FINANSIAL” kepada mereka.

Banyak Orang Bekerja dengan sangat keras karena mereka terjebak di siklus “rat race”

Banyak orang di luar sana bekerja mati-matian untuk orang lain (perusahaan). Nah, mereka tidak menyadari telah membentuk suatu pola yang sama setiap bulannya.

Ini polanya:

  1. Kerja.
  2. dapat gaji bulanan.
  3. bayar cicilan(entah rumah,motor,mobil,smartphone,dan lain-lain)
  4. beli ini dan itu untuk menyenangkan diri sendiri maupun menyenangkan hati orang lain
  5. tidak bisa menabung
  6. berhutang
  7. kerja lagi
  8. dan begitu seterusnya terulang setiap bulannya.

Maaf sebelumya,jika kamu mengalami hal tersebut maka kamu sedang berada di siklus “RAT RACE”.

Kamu harus tahu bedanya ASET dan Liabilitas

Setelah kamu menyadari telah terjebak di siklus “rat race” maka untuk keluar dari siklus tersebut kamu harus paham akan kecerdasan finansial. Kamu perlu tahu juga perbedaan antar “ASET”dan”LIABILITAS”.

Apa itu aset dan liabilitas?

Aset adalah segala sesuatu yang masuk ke dompet atau rekening kita. Contohnya : properti,saham,obligasi,reksadana,sewa kos atau kontrakan dan lain-lainnya.

Liabilitas adalah segala sesuatu yang keluar dari dompet atau rekening kita. Contohnya : motor,mobil,rumah,pakaian,perhiasan,ponsel pintar dan lain-lainnya.

Saya ingatkan lagi “RUMAH BUKAN ASET TAPI LIABILITAS“. Mengapa? karena banyak uang yang dikeluarkan untuk mendekorasi dan memperbaiki rumah tersebut seperti mencat tembok rumah, memperbaiki genteng, membeli perabot ini dn itu dan lain-lainnya. Tapi, rumah bisa menjadi aset jika kamu sewakan rumah tersebut sehingga kamu mendapatkan passive income.

Apakah kalian tahu apa yang dilakukan oleh orang kaya untuk membuat mereka semakin kaya?

Perbedaan antara orang miskin dan kelas menengah dengan orang kaya adalah orang kaya membeli aset dimana aset tersebut menjadi Passive income mereka. Sedangkan orang miskin dan kelas menengah membeli liabilitas yang mereka kira itu adalah aset.

Kebebasan finansial bisa dicapai

Semua orang di dunia pasti menginginkan kebebasan finansial. Tapi, pertanyaannya adalah bagaimana caranya? Cara untuk menjadi bebas finansial adalah dengan menjadi pemilik usaha. Ya, saya tahu menjadi pemilik usaha sendiri itu sulit. cara lainnya adalah dengan menjadi “INVESTOR” dimana kamu tidak perlu pusing mikirin usaha tersebut karena ada orang yang menjalankannya untukmu dan kamu mendapatkan penghasilan setiap harinya.

Kutipan:

Jika Anda tidak menemukan cara untuk menghasilkan uang ketika anda tidur,Anda akan bekerja hingga anda mati (Warren Buffet).

itulah pelajaran berharga yang saya dapat setelah selesai membaca buku tersebut. Saya telah mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dari buku tersebut. Meskipun saat ini, saya belum mencapai kebebasan finansial. Tapi, saya sedang berusaha mencapainya dengan modal pemahaman saya akan kecerdasan finansial.

Buku inimembuat saya untuk tidak terlalu “ngotot” ingin bergaji besar,tapi ingin mendapatkan penghasilan yang besar lewat usaha yang dibangun.

Tapi, setelah merasakan bagaimana menjadi karyawan dan mencoba berwirausaha,saya merasakan perbandingan-perbandingannya.

Menjadi karyawan itu sulit, tapi belajar membangun usaha sendiri jauh lebih sulit ternyata.

Jika menjadi karyawan kita hanya perlu mengikuti sistem yang sudah ada, dan menerima gaji. Lain hal dengan berbisnis, harus membangun 8 hal ini terlebih dahulu sebelum bisa bertahan dalam bisnis tersebut :

  1. Visa usaha.
  2. Misa usaha.
  3. SDM.
  4. Arus kas.
  5. Manajemen.
  6. Leader.
  7. Hukum.
  8. Produk.

Jika ada salah satu dari delapan poin tersebut yang tidak ada dalam sebuah bisnis, tinggal hanya menunggu waktu saja. Entah bisnis tidak berkembang, atau bisnis bangkrut. Itupun perhitungannya dalam jangka waktu minimal 5 sampai 10 tahun, setelah sebuah bisnis dimulai.

Baca juga:Alasan Bisnis batu-bara masih digunakan sebagai sumber energi listrik walaupun merusak alam sekitar

Buku tersebut memberikan pemahaman kepada saya yang pasti berguna untuk kedepannya. Saya jadi lebih tahu mengenai:

  1. Mobil atau rumah bisa jadi liabilitas bukan aset, jika tidak menghasilkan pemasukan. Contoh: Jika mobil tidak di rentalkan, atau jika rumah tidak di sewakan. Hanya dipakai dan perlu perawatan yang menggunakan biaya tidak sedikit.
  2. Bekerja untuk uang lebih mudah(menjadi karyawan) dibandingkan membuat uang bekerja untuk kita (Pebisnis sejati)
  3. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula keinginan untuk memperbesar pengeluaran.
  4. Investasi yang sebenarnya rasanya membosankan. Caranya mudah dilakukan, hanya perlu melakukan secara konsisten dalam jangka waktu yang sangat lama minimal 5-10 tahun,dan tunggu saat anda benar-benar sudah tua baru bisa terasa hasil investasinya. Semakin muda berinvestasi,maka semakin besar pula nilai investasi yang dapat diraih nantinya. Itu pun tergantung jenis investasi yang diambil, jangan terlalu beresiko dan mahal seperti saham. Kecuali jika memang sangat berani dan sudah dipastikan, jika anda kehilangan uang di saham anda masih bisa bertahan hidup.
  5. Orang akan berganti-ganti pekerjaan,dengan alasn gaji tidak sesuai yang diharapkan. Tetapi berganti-ganti pekerjaan tidak membuatmu menjadi lebih cerdas?mapan secara finansial jika caramu menggunakan uang masih sama.
  6. Menahan diri untuk menghabiskan uang saat memiliki uang rasanya lebih sulit,dibandingkan tidak memiliki uang sama sekali.
  7. Kekayaan adalah hitungan waktu. Jadi diibaratkan, ketika anda berhenti bekerja saat ini. Uang yang anda miliki, mampu menghidupi kebutuhan sehari-hari seberapa lama. contoh: saya memiliki uang sebesar 20juta rupiah saat ini. Dan memilih berhenti bekerja, sehingga tidak ada pemasukan sama sekali. Kebutuhan primer/sehari-hari (tidak termasuk cicilan apapun dan tinggal di rumah sendiri/masih bersama orang tua bukan kontrakan) sebesar 2juta perbulan. Jadi kekayaan saya bernilai 10 juta per bulan.
  8. Jangan menggantungkan urusan finansialmu terhadap pemerintah ataupun perusahaan tempatmu bekerja,karena itu adalah tanggung jawabmu.
  9. Orang dewasi takut tidak bekerja karena mereka sudah dianggap sudah biasa hidup untuk membayar cicilan dan memperbesar pengeluaran dari waktu ke waktu sampai mereka meninggal, bukan berinvestasi atau mendapatkan passive income.
  10. Kebanyakan orang dewasa membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Ketika mereka menjualnya kembali,barang tersebut jatuh sekali harganya.
  11. Pendidikan Finansial sangat penting,tetapi tidak diajarkan di sekolah. Bahkan sekolah bisnis pun tidak bisa mengajarkannya.
  12. Orang kaya memberikan pelajaran kekayaan mereka kepada anak-anak mereka di rumah bukan disekolah.
  13. Mental pebisnis begitu luar biasa, bahkan kegagalan dan kerugian yang besar tidak menghentikan langkah mereka.
  14. Orang kaya membangun jaringan.
  15. Kecerdasan finansial bisa dibentuk.

Financial freedom bisa dicapai,walaupun awalnya anda adalah orang paling bokek sekalipun

Dunia compuonding interest misalnya, (saat ini saya menekuni dunia ini). Dengan kenaikan aset sejumlah 6% per bulan,maka dalam 1 tahun, aset anda akan menjadi 2x lipat.

Dan dengan rate yang sama, kalikan 20 tahun,maka anda akan memiliki aset sebesar 2x pangkat 20 dari aset awal anda = males yang ngitung

Salam Cuan!

Baca juga: Apa kritik yang dapat kamu berikan tentang buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mulai obrolan
Layanan konsumen
Hallo, Ada yang bisa kami bantu