BUMN merupakan salah satu perusahaan yang memiliki pengaruh besar dalam pembangunan Indonesia. Ada banyak sekali perusahaan BUMN di Indonesia dan sudah terdaftar di BEI yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Berbagai kebutuhan tersebut, yaitu kesehatan, transportasi, konstruksi, perikanan, pertanian, perkebunan, keuangan, dan sebagainya. Proses pemenuhan, kemudian akan melalui proses pengelolaan dan dikomersilkan kepada publik. Melalui proses dan usaha inilah BUMN akan mendapatkan keuntungan.
Faktanya, BUMN yang berbentuk PT paling sedikit memiliki saham 51 persen adalah Persero. Berbeda halnya dengan BUMN yang memiliki seluruh modalnya, panggilannya ada perum atau perusahaan umum.
Adapun ciri mendasar badan ini, yaitu adanya pengawasan, kontrol, dan penguasaan oleh negara terutama dalam hal operasional. Pada artikel ini, akan dibahas lengkap mengenai perusahaan-perusahaan tersebut. Simak artikel ini sampai selesai ya!
BUMN atau singkatan dari Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya milik negara karena berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Tujuan dari pendirian BUMN ini, yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Ada banyak perusahaan BUMN terkenal di Indonesia dan tentunya sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau BEI, seperti berikut ini:
Perusahan BUMN dengan kode ANTM ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan simpanan alam, perdagangan, manufaktur, transportasi, dan jasa terkait lainnya. PT Aneka Tambang mulai berdiri secara komersial pada 5 Juli 1968.
Pemegang saham tertinggi PT Aneka tambang, yaitu 65% Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian, sisanya 35% dimiliki oleh publik.
Perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selanjutnya, yaitu dari industri perbankan. BRI atau Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergelut di bidang perbankan dan tercatat di urutan kedua sebagai perusahaan terbesar di BEI.
BRI membagi sahamnya menjadi 56,75% untuk pemerintah dan 43,25% untuk publik. Selanjutnya, bank ini memiliki nilai kapitalisasi yang sangat besar, yaitu Rp699.000.000.000.000,00 pada Maret 2022.
Kimia Farma merupakan salah satu BUMN Indonesia yang bergerak di bidang penyedia jasa dan produk layanan kesehatan. Terutama berperan besar dalam industri kimia, biologi, farmasi, dan kesehatan untuk masyarakat Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada 16 Agustus 1971 dan terhitung sudah memiliki market cap lebih dari Rp8.000.000.000.000,00 di BEI. Adapun tujuan utama dari perusahaan ini, yaitu menyediakan layanan terdepan pada industri farmasi.
Untuk saham Kmia Farma tercatat pada tanggal 4 Juli 2001 lalu terbagi menjadi 2 komposisi. Saham 90,025% merupakan milik pemerintah dan 9,975% milik publik.
Perusahaan yang bergelut di bidang perbankan selanjutnya, yaitu BNI (Bank Negara Indonesia). BNI tercatat sebagai perusahaan bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik di bursa efek Jakarta dan perusahaan efek Surabaya pada tahun 1996.
Adapun 60% saham BNI merupakan milik pemerintah Indonesia. Sedangkan 40% sisanya milik masyarakat, baik itu institusi, individu, domestik, maupun asing.
Adapun perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1960. Kepemilikan saham Adhi Karya dibagi menjadi 2, yaitu Rp1.810.000.000,00 atau setara 51 persen milik pemerintah dan Rp1.740.000.000,00 atau setara 49 persen milik masyarakat.
Perusahaan BUMN terkenal di Bursa Efek indonesia (BEI) selanjutnya, yaitu PT Garuda Indonesia. Badan Usaha Milik Negara ini bergerak di sektor transportasi udara.
Adapun untuk kepemilikan sahamnya terbagi menjadi 3, yaitu 60,5% saham pemerintah, 28,2% trans airways, dan 11,1% milik publik.
Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu dari daftar perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di bidang komunikasi. Nilai kapitalisasi perusahaan ini per Maret 2022 mencapai Rp453.700.000.000.000,00.
Adapun untuk pemegang saham Telkomsel dibagi dalam dua jenis. Pemerintah menguasai sebanyak 52,09% saham dan sisanya 47,91% adalah milik publik.
Salah satu dari daftar perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI atau Bursa Efek Indonesia terkenal berikutnya, yaitu Bank Mandiri. Mandiri merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perbankan.
Adapun nilai kapitalisasi Bank Mandiri per Maret 2022 mencapai Rp364.000.000.000.000,00. Untuk komposisi kepemilikan sahamnya terbagi menjadi 3 bagian.
Pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham utama sebesar 60%. Sisanya, yaitu 7,01% milik masyarakat lokal dan 32,99% milik asing.
Terakhir ada Bank Tabungan Negara atau BTN yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang keuangan dan jasa keuangan. BUMN ini mulai berdiri pada 09 Februari 1950 dengan nama pertama kali Bank Tabungan Pos.
Adapun untuk pembagian sahamnya terbagi menjadi dua bagian. Pemerintah tercatat memiliki 60% dari saham yang ada di BBTN. Sisanya 40% merupakan saham milik publik, menariknya lagi perusahaan ini mampu meraup dana hingga Rp4.960.000.000.000,00.
Dari 9 perusahaan tersebut, ternyata masih banyak lagi perusahaan BUMN lainnya. Nah untuk itulah, berikut ini daftar keseluruhan perusahaan BUMN yang sudah terdaftar di BEI:
Ternyata banyak sekali perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mulai dari sektor perbankan hingga transportasi. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Di era digital yang semakin maju, semakin banyak orang mencari cara untuk mengubah passion mereka…
Di era digital yang serba cepat dan dinamis, kewirausahaan dan bisnis menghadapi tantangan yang lebih…
Industri teknologi adalah salah satu sektor yang paling dinamis dan berkembang pesat di dunia saat…
Di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang serba cepat dan glamor, sering kali kita melupakan pesona kehidupan…
Pengantar Tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan peluang bagi para pelaku…
Dalam era digital saat ini, belajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik. Dengan kemajuan…