Perusahaan Swasta pertama yang Distribusi BBM Bersubsidi – Meskipun bisnis utama perusahaan satu ini cuma bantu distribusiin produknya perusahaan lain, tapi cuannya gak bisa disepelein ya ternyata!
Dari distribusi bbm dan bahan kimia aja omsetnya bisa belasan triliun rupiah per tahun.
Berminat juga jadi distributor kayak AKR? Apa justru malah pengen invest sahamnya?
Disclaimer: Artikel ini bukan rekomendasi saham yaa, jadi kalau mau invest jangan lupa selalu cek fundamental perusahaan nya dulu ya,oke!
yang dulunya adalah perusahaan kecil yang memperdagangkan bahan kimia,kini berkembang menjadi salah satu distributor swasta terbesar di Indonesia untuk bahan kimia dasar, minyak bumi logistik, dan solusi rantai pasokan.
Mungkin kamu gak familiar dengan perusahaan satu ini, tapi jangan salah pendapatan perusahaan ini pertahunnya bisa mencapai belasan triliun rupiah dengan pendapatan bersih seniali ratusan miliar rupiah.
Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1960 namun baru diresmikan pada 28 november 1977 di surabaya dengan nama PT Aneka Kimia Raya yang awalnya bergerak di bidang perdagangan bahan kimia dasar.
Karena pada tahun 1970-an perusahaaan punya banyak tangki dan gudang penyimpanan bahan kimia dasar di beberapa pelabuhan, akhirnya perusahaan jadi distributor bahan kimia terbesar di Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya kini bisnis perusahaan, pada tahun 2004 perusahaan berganti nama menjadi PT AKR Corporindo tbk.
Saat ini perusahaan memiliki tangki penyimpanan dan terminal distribusi di 15 pelabuhan dan 22 titik yang terbesar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini juga mengoperasikan 132 SPBU bermerk AKRA SOL dan 16 SPBU BP-AKR hasil joint venture dengan BP Global.
selain itu perusahaan juga memiliki dua depo avtur di Indonesia, hasil pembentukan joint venture Air BP-AKR.
Perusahaan memang tidak memproduksi bahan kimia dasar sendiri, tetapi merupakan distributor dari para produsen kimia dasar internasional di Indonesia.
Produk kimia dasar adalah bahan baku yang dibutuhkan oleh banyak industri,seperti industri kimia,tekstil,pulp dan kertas,barang konsumsi,pupuk,produk olahan kayu,makanan,farmasi,alumina,dan industri lainnya.
Sepanjang tahun 2020 perusahaan mencatatkan pendapatan senilai Rp 17,71 triliun yang turun 18,38% dari tahun 2019 yang pendapatannya mencapai Rp 21,70 triliun.
Namun yang menarik, laba bersih perusahaan justru naik 29,6% menjadi senilai Rp 924.91 miliar dari laba bersih pada tahun 2019 yang hanya senilai Rp 713,62 miliar.
Menariknya dalam 12 tahun terakhir, ekuitas AKRA sudah naik 5 kali lipat dan laba bersih AKRA juga naik hampir 4 kali lipat.
Menurut kamu apakah saham satu ini layhak untuk diinvestasikan?
Di era digital yang semakin maju, semakin banyak orang mencari cara untuk mengubah passion mereka…
Di era digital yang serba cepat dan dinamis, kewirausahaan dan bisnis menghadapi tantangan yang lebih…
Industri teknologi adalah salah satu sektor yang paling dinamis dan berkembang pesat di dunia saat…
Di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang serba cepat dan glamor, sering kali kita melupakan pesona kehidupan…
Pengantar Tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan peluang bagi para pelaku…
Dalam era digital saat ini, belajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik. Dengan kemajuan…