Categories: BisnisKeuangan

Saham ini Naik 140X Lipat dalam 7 Bulan

PT.DCI INDONESIA TBK

adalah Perusahaan penyedia data center terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini merupakan data center Tier IV pertama di Asia Tenggara yang mampu memberikan layanan infrastruktur pusat data yang aman, konsisten,terpercaya serta sesuai standar global dengan menjamin SLA 99,999% atau hanya lima menit downtime dalam setahun.

Perusahaan yang baru go public pada tanggal 6 januari 2021 dengan harga 420 rupiah per lembar ini sekarang menyandang status sebagai saham termahal dengan harga 59.000 rupiah per lembar.

Penasaran kan alasan kenapa saham teknologi satu ini bisa naik setinggi itu?

1.Sejarah perusahaan

  • 2011

Perusahaan ini berdiri pada tahun 2011 silam,dengan tujuan untuk menghadirkan pusat data berskala internasional di Indonesia.

  • 2012

mulai membangun Gedung Pusat Data pertama (JK1) dengan kapasitas sebesar 3 MW

  • 2013

JK1 mulai beroperasi dengan tingkat ketersediaan layanan 99,999%.

Memperoleh sertifikasi ISO 27001:  Information security Managemnt System yang merupakan standar internasional untuk mengelola keamanan Informasi.

  • 2014

Menjadi pusat data pertama dari Asia Tenggara yang memiliki sertifikat Tier IV Design dari Uptime Institute pada tahun 2014.

  • 2020

Pembangunan Gedung Pusat Data keempat (JK5) dengan kapasitas terpasang sebesar 15MW dimulai.

2.Produk dan layanan DCI

  • Colocation

Tipe layanan yang memungkinkan perusahaan lain untuk meletakan server perusahaannya di data center milik DCI dengan tingkat SLA 99.999% untuk infrastruktur digital perusahaan pelanggan.

  • Interconnection Service

Akses kabel piont-to-point ke ekosistem digital yang terdiri dari berbagai mitra bisnis dan penyedia jaringan.

  • Flexspace

Area kerja yang berlokasi di tempat tertutup namun terpisah dari gedung data center untuk mendukung kegiatan operasional 24 jam,proses pengawasan, dan pemulihan bencana.

  • Smarthands

Layanan teknisi yang selalu tersedia 24/7 untuk mengawasi dan mengelola infrastruktur digital perusahaan pelanggan.

Perusahaan yang berdiri pada tahun 2011 ini menyediakan layanan infrastuktur pusat data untuk institusi finansial, penyedia layanan internet,e-commerce, cloud service providers, dan perusahaan lainnya.

Sejak pertama kalinya melayani pasar, DCI mengklaim tidak pernah mengalami downtime. Kinerja luar biasa ini berasal dari pengalaman lebih dari 25  tahun di bidang teknologi informasi layanan data center, dan manajemen infrstruktur. Terutama sebagai carrier-neutral data center,perusahaan telah didukung lebih dari 30 penyedia konektivitas jaringan.

3.Kinerja Perusahaan di Tengah Pandemi

Di tengah situasi ekonomi yang sulit bagi banyak perusahaan, DCI justru berhasil menaikkan pendapatannay di tengah kebutuhan aktivitas online yang semakin meningkat. Sepanjang tahun 2020 perusahaan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 55% menjadi RP759 miliar dari RP490miliar pada tahun 2019.

Selain itu, laba yang dapat distribusikan ke entitas induk pada tahun 2020 juga naik 72% dibandingkan tahun 2019 menjadi Rp183 miliar.

4.Sahamnya Naik 14.000% Dalam waktu 7 Bulan

Kinerja perusahaan teknologi yang cemerlamg di tengah pandemi berdampak pada tingginya antusias para investor saham yang membuat harga DCII naik drastis dari sejak IPO pada tanggal 6 januari 2021.

Harga saham DCII juga semakin meroket setelah kabar bahwa Anthoni Salim,yang sebelumnya hanya memiliki 3,03% saham DCII, menambah kepemilikan menjadi 11,12% dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,01 triliun.

5.Komposisi Kepemilikan Saham

Hingga akhir mei 2021, komposisi kepemilikan saham perusahaan sebagai berikut:

  • Otto toto grid = 29,9%
  • Masyarakat = 15%
  • Anthoni Salim = 11,12%
  • Han Arming Hanafia = 14,11%
  • Marina Budiman = 22,52%

6.Kerjasama Antara Anthoni Salim dan DCII

Tak hanya menjadi salah satu pemilik, anthoni Salim juga ternyata menjalin kerjasama dengan DCII lalu menggabungkan kekuatan masing-masing dengan membangun kompleks hyperscale data center park dengan standar global bernama H2.

H2 merupakan salah satu kompleks data center terbesar di Asia Terbesar di Asia Tenggara dengan luas puluhan hektare yang akan memiliki total kapasitas data center ratusan megawatt (MW) dengan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahap.

6.Prospek Data Center ke Depan

DCI saat ini memimpin pangsa pasar data center colocation di Indonesia dengan menguasai sebesar 51% kapasitas yang tersedia dan sejauh ini memiliki 100% uptime atau Zero downtime sejak beroperasi.

Pada tahun 2025 yang mendatang ekonomi internet di Asia Tenggara diproyeksi akan mencapai $309 miliar dan Indonesia berkontribusi $124 miliar berdasarkan GMV. Menurut kamu,apakah perusahaan satu ini layak untuk di invest?

 

Hari_guntala

Seorang Mahasiswa UPI YPTK Padang & Blogpreneur

Recent Posts

Menjadi Creative Preneur: Langkah Awal untuk Mewujudkan Ide Bisnis Kreatif Anda

Di era digital yang semakin maju, semakin banyak orang mencari cara untuk mengubah passion mereka…

2 days ago

Kewirausahaan dan Bisnis: Cara Cerdas Menghadapi Tantangan di Era Digital

Di era digital yang serba cepat dan dinamis, kewirausahaan dan bisnis menghadapi tantangan yang lebih…

1 week ago

Mengembangkan Karir di Industri Teknologi: Peluang dan Tantangan

Industri teknologi adalah salah satu sektor yang paling dinamis dan berkembang pesat di dunia saat…

4 weeks ago

Mengungkap Pesona Tok Dalang Crazy Rich di Kampung Durian Runtuh: Sederhana Namun Mewah!

Di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang serba cepat dan glamor, sering kali kita melupakan pesona kehidupan…

1 month ago

Mengungkap Tren Bisnis 2024: Inovasi dan Peluang yang Harus Anda Ketahui untuk Sukses

Pengantar Tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan peluang bagi para pelaku…

1 month ago

E-Course: Solusi Cerdas untuk Meningkatkan Keterampilan Anda Secara Online

Dalam era digital saat ini, belajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik. Dengan kemajuan…

1 month ago